Minggu, 08 November 2015

BANGGA JADI INDONESIA

Hi!

Sekitar dua bulan yang lalu aku menggeser lemari yang  menutupi jendela kamarku, mencoba untuk berani melawan ketakutan akan hantu, pecundang? Ya.
Sekarang aku duduk dan menghadap jendela, mengamati dan mengahayati hujan- suara hujan selalu berhasil membuatku tenang. Aku tersenyum dan tanpa sengaja melihat selempang bertuliskan Runner Up I Indonesia Youth Icon 2015 yang kuletakkan di dekat meja belajar. “Ingatan tidak bisa bertahan lama”, gumamku, lalu aku membuka laptop dan memutuskan untuk menulis pengalaman ini, pengalaman yang aku (re:kami) tidak akan pernah lupakan.
Dimulai dari Indonesia Youth Icon. Apa itu?

Indonesia Youth Icon merupakan rangkaian kegiatan yang telah disusun sedemikian rupa dengan tujuan untuk mendapatkan para remaja calon pemimpin bangsa yang menjiwai Wawasan Kebangsaan, memiliki pengetahuan, keahlian, serta sikap luhur dan terpuji yang akan kembali menghidupkan rasa nasionalisme dan patriotisme di sanubari para generasi muda Indonesia. Remaja-remaja inilah yang akan menjadi kader bangsa yang sukses dan dikagumi untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik nantinya.
Kami (para finalis) dijaring melalui roadshow ke sekolah-sekolah dan ada juga yang mendaftar secara online. Setelah pendaftaran online ditutup dan roadshow berakhir, diadakan Technical Meeting agar kami siap mengikuti Pelatihan Kebangsaan Merah Putih selama enam hari. 
Video Technical Meeting bisa dilihat disini 

TM dilaksanakan di Ulos Cafe, Santika Dyandra 
(kiri) Bu Mora Nasution, founder IYI yang super cantik! 
Pelatihan Kebangsaan Merah Putih pun dimulai, bertempat di Lapangan Benteng Medan, kami juga dilatih langsung oleh bapak-bapak tentara yang super hebat! Kami diajarkan disiplin militer, tata cara makan militer, pentingnya jiwa korsa dan mulai dekat dengan teman-teman baru. Baru hari pertama saja aku udah mulai merasa bergetar, aku merasa lebih kuat. Di hari pertama ini, aku langsung teringat dengan kakekku yang dulunya juga seorang tentara. Meski aku tidak sempat mengenal bulang karena sudah meninggal sebelum aku lahir, melalu pelatihan ini aku seperti merasa telah hidup seperti beliau, "sulit", kataku.
Memang terdengar seperti berpikir terlalu jauh, tetapi di hari pertama itu aku mengucapkan rasa terima kasih yang sangaaat besar untuk pahlawan-pahlawan Indonesia terdahulu yang karena jasa mereka lah aku mampu hidup aman seperti ini, rasa syukur ku meningkat sangat tinggi hingga tak ada celah lagi untuk mengeluh. 
Setelah selesai kegiatan di lapangan, kami masuk ke aula kodim dan mendapat ilmu yang mungkin tak semua orang bisa dapatkan, yaitu ilmu tentang senjata. Semangat 55!

Capek? Siap, tidak!

Ilmu, datanglah~
Inda, itu senjata (asli)  bukan gitar.. 
Bukan hanya pengetahuan soal dunia militer, kami juga diberi pengetahuan mengenai wawasan kebangsaan, dorongan untuk mengenal diri sendiri dan di motivasi untuk menggunakan potensi diri masing-masing. Banyak pembicara-pembicara hebat yang sangat  memotivasi dan mengajak kami untuk berfikir kritis dan lebih peka terhadap hal-hal kecil sekitar kita karena banyak hal kecil yang bisa kita lakukan. Hal-hal kecil itu bisa berpotensi membentuk satu kekuatan besar dan bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain. Berbicara tentang mengenal diri, sebelumnya aku sadar bahwa mengenal diri itu sangatlah penting, tapi aku tak pernah sadar bahwa sepenting itu. Sangat penting. Aku menyimpulkan bahwa dengan mengenal diri sendiri, kita bisa mengerucutkan diri dan memposisikan kemampuan atau keaahlian kita di puncak sehingga kita bisa fokus pada satu titik yang bisa membawa diri kita ke puncak kesuksesan. Secara otomatis kubuka catatanku dan kutulis "tak ada yang mengenal diriku sebaik diriku, orang yang bisa membuatku naik atau jatuh adalah diriku sendiri". 
Setelah mengenal diri sebagai nasi, maka bersyukur adalah lauknya. Tak jarang ketika sudah mengenal diri dan mengetahui kekurangan, kelebihan serta apa yang kita punya (tak punya) timbul rasa tak puas, benci terhadap diri sendiri, cemburu terhadap sesuatu yang dimiliki orang lain hingga potensi yang sebenarnya kita miliki dan bisa kita olah terbengkalai begitu saja karena sibuk memikirkan kepemilikan orang lain. Syukur- bersyukurlah dengan apa yang kau punya, gunakan, dan berfikir bahwa banyak orang lain yang ingin memiliki sesuatu darimu atau bahkan menjadi dirimu. Masih sanggupkah kau untuk menyia-nyiakan dirimu berikut potensi di dalamnya?

"Saya beri kalian kesempatan untuk menjudge diri kalian sendiri"
"Coba lihat diri kalian 5 tahun kedepan dan ajak dia bicara"
-Bukan Tidur-
Hari demi hari berlalu dan kami terus mengikuti pelatihan, dengan kata lain amunisi ilmu dalam diri kami semakin terisi. Bukan hanya amunisi ilmu yang diberikan, tetapi amunisi perut pun ikut dipenuhi. Snack dan makan siang yang banyak, yumm!! Sayang sekali tidak semua orang (terutama cewek-cewek) memiliki daya tampung perut yang banyak seperti ku, jadi terkadang makanannya tidak habis dan teman pun selalu siap membantu karena makanan bukanlah hal yang bisa disia-siakan! Sebenarnya dari kegiatan makan ini, banyak sekali hal yang bisa dipelajari seperti hal kebersamaan dan kebersihan. Kebersamaan, kami harus memastikan semua teman kami sudah mendapatkan makanan baru semua orang boleh makan, tak boleh ada rasa egois! Lalu setiap orang memiliki kesadaran untuk membuag sampah makanannya hingga tak ada yang tersisa.
Kita ini satu, sama rata sama rasa. Kita ini saudara, bagaimana mungkin kita sanggup makan jika saudara kita sendiri belum memiliki makanan atau minuman?
Satu hal lagi yang tak kalah penting, sebelum dan sesudah makan kami selalu doa bersama, bersyukur atas apa yang telah diberikan Tuhan.


*Bukan foto rekayasa* *keduanya untung*
Duduk siap gerak!
Siapa kita? INDONESIA!
Di hari terakhir, kami berkesempatan untuk menunjukkan minat dan bakat masing-masing. Tiap finalis sangat hebat dengan minat dan bakat masing-masing. Ku gelengkan kepalaku dan bergumam, banyak sekali pemuda hebat dan berbakat, Aku harus optimis bahwa banyak perubahan baik yang bisa kami lakukan untuk negara. Tak jauh-jauh, dimulai dari minat dan bakat kami yang bisa membuat Indonesia semakin bangga dan hebat dimata orang banyak. 
Olahraga, seni, penemuan dan inovasi baru, pemikiran hebat, semuanya sangat luar biasa! 
Dan seperti hari-hari terakhir biasanya, persahabatan pun mulai terjalin dan rasa akrab itu semakin menguat dengan teman-teman lainnya, bahkan dengan relawan! 

Ketika penyaksian sesi minat dan bakat
wong jowo wong karo wong nias wong minang wong apa aja gabung jadi satu, bhineka tunggal ika? iya!!
berteman dan bersaudara tanpa pandang bulu tanpa pandang suku!


Kami akan melakukan apapun untuk negara ini. banyak hal yang kami pelajari, renungi dan sadari. Kami bisa dan kami mau. NKRI harga mati. Pancasila, kami janji. Lihatlah, lilin-lilin ini menjadi saksi

Pelatihan pun selesai dan bertepatan tanggal 28 Oktober (Hari Sumpah Pemuda) acara puncak dilaksanakan di Hotel Santika Dyandra Medan. Acara sangat ramai, dihadiri oleh berbagai orang penting dan hebat serta teman-teman pemuda juga ikut hadir dalam acara ini.
Tak perlu menulis panjang, aku deskripsikan melalui foto-foto aja karena aku sangat takbisa berkata apa-apa. Aku terharu.
Gladi sebelum penampilan kami :)

74 finalis hebat sangat bersemangat. Perhatikan sekitar, lihat bendera-bendera itu. Semangat semakin membara untuk Indonesia
Penyerahan bendera untuk penyelenggaraan IYI tahun berikutnya 
Aku, ngapain hayo?

Fathan, Aku, Arbi (Runner Up II, Runner Up I dan Indonesia Youth Icon 2015
Selamat, Arbi!!

(depan) 10 duta Indonesia Youth Icon 2015

Ibu Teti dan Bunda Mora, dua wanita hebat di balik layar IYI ini!!!


Terimakasih atas pelukannya, Bu Mora. 

Teman bukan sekedar teman, tapi saudara yang hebat. Banyak hal berbeda diantara kita semua, tapi banyak juga yang menyatukan kita. Bagaimanapun, kita Indonesia!




Aku tau tulisan ini sangat singkat. Tidak semua hal bisa ku tuliskan secara rinci. Hanya saja secara pribadi aku ingin berterimakasih sebanyak-banyaknya untuk:
Semua orang yang ikut membantu pelaksanaan Indonesia Youth Icon 2015 ini. Siapapun, apapun yang telah dikerjakan hingga kami pun terpilih. 
Sebagai Runner Up I Indonesia Youth Icon 2015, aku sadar, kalau piala, selempang, dan hadiah-hadiah lainnya bukan apa-apa tapi tanggung jawab dari ku, untuk Indonesiaku. Terimakasih karena telah membuatku tidak merasa sendiri, telah mempertemukan ku dengan orang hebat lainnya yang mengemban tugas untuk Indonesia lebih baik. Kita semua adalah pemenang, kita semua luar biasa. Kita semua harus bisa mengajak dan menginspirasi orang terdekat kita. 
Terimakasih karena telah menumbuhkan lagi nilai nasionalis dan cinta terhadap negeri ini. Filosofi berharga banyak sekali kudapat, misalnya filosofi tiang bendera dan lupis. Haha. 
Terimakasih karena telah memberikanku satu keluarga baru lagi dan aku dengan tegas dan lantang mengatakan bahwa aku BANGGA JADI INDONESIA. 

daah! 
Medan, 8 November 2015


















Senyum bahagia, mengerti?

Pertanyaannya adalah mengapa..

senyum itu, ya aku mengerti 

Aku terkenal memiliki senyum yang sangat lebar dan suara tawa yang sangat kencang. Sebenarnya aku nyaris tak bisa tersenyum, aku hanya bisa tertawa. Terkadang aku benci itu, terutama saat seseorang diam-diam mengambil foto diriku saat aku sedang tertawa lebar. Rasanya si pelaku ingin langsung ku makan saja untuk menghilangkan foto itu. 
Aku sangat sering bercanda dan tertawa hingga banyak yang berfikir bahwa hidupku sangatlah bahagia. Ya, aku bahagia. Tunggu, aku mencoba untuk selalu bahagia. "Semua itu ada hikmahnya, Nak", begitu kata ibuku sehingga tak ada ruang sedih di dalam hidupku karena aku yakin hal buruk memang harus terjadi agar manusia memiliki batu loncat menuju kesuksesan yang lebih jauh.
Aku mengenal orang ini, orang yang sering tersenyum sepertiku. Hanya saja senyumnya tidak selebar dan suara tawanya tidak sekencang suaraku. Sosok baik, peduli dan mudah akrab itu menjadi sangat dekat denganku. Oke, langsung saja, aku menyukai orang ini- jauh sebelum kami bertemu. Gila, suka bahkan disaat aku belum pernah melihatnya. Karena sama-sama memiliki rasa humor yang tinggi dan TERNYATA kami berdua adalah tukang bicara yang selalu ada bahan cerita kami pun semakin dekat. Bahasan apa saja bisa menjadi menarik dan lucu sekali untuk diperbincangkan. Semakin dekat dan semakin dekat, permasalahan pribadi pun mulai berani dibicarakan, mungkin karena rasa percaya dan keakraban sudah timbul. Saran saling diberikan dan tukar pikiran menjadi hal yang sangat menyenangkan. Semua baik-baik saja, sampai aku menyadari bahwa ia menyukai teman dekatku. Sangat dekat denganku, saat kutanyakan langsung, ternyata jawabannya adalah benar. Respon yang kuberikan bukanlah respon mengejutkan, tetapi aku hanya tertawa seperti biasa dan terus mengolok-olok dengan maksud menutupi perasaan aneh yang sangat menggelitik dalam diriku.
Tidak, ini bukan pertama kali hal seperti ini terjadi padaku, bahkan lebih parah lagi, dia selalu menceritakan dan bertanya segalanya tentang temanku denganku, Kudengarkan ia dengan penuh antusias, kujawab pertanyaannya dengan pasti dan benar, kenapa? karena tiap kali dia bercerita dan mendengarkan penjelasanku tentangnya, ia mengeluarkan senyum itu- tanpa dia sadari. Bahkan ketika melihat temanku saja tanpa berbicara, terpancar binar-binar lucu yang sebenarnya membuat wajahnya terlihat menjijikkan, haha. Tapi aku menyukainya. Kembali ke persoalan senyum, aneh sekali. Bagaimana mungkin senyum orang lain bisa membuatmu ikut bahagia meski secara logika perasaanmu harus sedih? Ku lakukan apa yang harus ku lakukan, agar senyum dan binar menjijikkan itu bisa selalu kulihat dan akhirnya membuatku tersenyum kembali. Hidup ini sangat sederhana dan mudah sekali untuk bahagia. 
Tersenyumlah, tanpa kau sadari mungkin ada yang sangat senang ketika melihatmu tersenyum.
Berbuat baiklah, karena perbuatanmu bisa membahagiakan orang lain dan bahagia sesungguhnya adalah ketika berhasil membuat dan melihat orang lain bahagia. 
Jika kau tanya mengapa harus seperti itu, mengapa aku harus melakukan hal demikian, dan mengapa-mengapa lainnya. Jawabannya adalah; jangan tanya mengapa. Tetapi coba lakukanlah. Meski alasannya sangat bodoh dan sederhana; senyum itu dan kau akan mengerti. 


Kamis, 20 Agustus 2015

Culture Shock in Wrong Places

Hi!

It's been a long time, huh? yeah a long..................time
Wait, it's exactly 1 year ago! same date, month, different year.
I decided to reblog my blog-later-when i have free time- since school realy takes my time and energy.
To be honest, I wrote a lot of things but I don't want to post them because... i don't know.
It's been 1  month and 15 days since i came back from Russia. I can't believe it, I still feel like I'm not in my home- Indonesia. Weird is the only word that can express everything or the only word that suitable for evey (wrong) situation.
Almost 2 months, but I still feel the shock even in my own homecountry, and  homesick, and still wishing i could come back home,,,,,,,,,,,,,,,,,home....
My room feels empty
Katya is not there anymore every evening
I can't eat Mama's Kasha every morning
I don't here Papa's voice every morning saying "Inda, are you ready? go, go"
I don't need to chase for the bus almost every day with Marina because we(Marina) always worried if we were going to be late for school. Bus 83, Trolleybus 3. 
I can't see my 4 cats
I can't walk around city with Yulia every weekend or every holiday.
I can't talk about K-Pop and stuff with Aliya.
Don't study with them anymore, celebrate prazdnik and give podarok...
Can't talk about everything wuth Anette
I.....
I......miss my life as an exchange student, no-as a Russian, as a normal person who was born there and always pretended that I'm a local resident.

That's enough..

No matter how hard I try to put those memories in a box that I don't need to open anymore, still I can't.
I know it's weird but I sometimes hear Katya's voice when I'm alone and see here almost everywhere. It's kinda scary but I like it, feels like I'm still there, and She's still here,

Thanks everyone, I have great memories that I don't need to remember every second time, but I will never forget those memories, every single moment.


Love,

Indochka


Medan, 21 Agustus 2015

Bye!

Selasa, 14 April 2015

My Russian Spring Break

Hi!

It was almost 2 weeks we had a spring break holiday. I felt a little weird actually because every season has its own break- let's say it holiday. Autumn, Winter, Spring and the last is Summer with 3 MONTHS HOLIDAY. It's just too much, dude. Meanwhile in Indonesia..
Okay, so since it was the first spring break in my life i will be writing about it, чтобы не забыт.
Actually i didn't go anywhere outside of Kazan during the holiday, which made me sooooo sad- at first. But it's not that bad, actually. I got amazing moments.
First, my friend, Anette and I presented presentations in front of some important teachers in Kazan  about our countries and our life in Russia. It tought me about confidence and how to face new people with a different language. It was hard and I don't know what they were thinking. At least I did my
best. МЫ МОЛОДЦИ!

No caption needed:))
 
A super cool girl from Finland

Katya- my 8 years old host sister got sick and my hostmom gave us their tickets to a classical music concert. In short, Marina and I went to that concert. If was not mistaken, it was a "Bach Concert", I really enjoyed the music and I didn't really give attention to a lady who kept talking with a hard level Russian language. I came for the music, not for you. I'm really sorry, Lady. But you spoke well, I suppose.
After the concert we went to a small restaurant and ate some Turkey's food.

Don't be sick, Katya!!

Anette's host sister, Anastasya, invited me to go to ther house for visiting. I brought some flowers since it's a russian culture to show them our respect and another way to say thankyour for inviting. We had a reaallly great time. We became closer and I got a chance to watch a Movie ( I forgot the name again, sorry Nastya). The movie showed us Russians' lifestyle in 1955-x. How people lived, talked even how they dressed. I really like it! It gained my knowledge about Russia in  the era of Soviet Union.


We bring the world to Nastya's home!


A friend from Switzerland, Lara, who is living in Alexandrov for her exchange year came to Kazan with her host sister. Then, we showed her the city and took her to some nice places in Kazan. It helped me to learn how to be a tour guide, actually. It happens quite often since so many friends visit Kazan and ask Anette and I to show them the city.


WELCOME TO KAZAN YAYAYAYYY
 

The rest of the days, I spent them with my friend, Julia to walk and explore our city more, did stupid things, enjoy the time and many more. I did my homeworks for holidays that my teacher gave me, record some videos for my Indonesians' friend since they need the vidoes for their farewell party's projects. It was so sad that Marina was sick and she couldn't have a walk with us.
We visited the place we- I never visited, ate foods that we never ate, etc. I got to know that I'm so lucky to live in the city, and most of all I know that I'm blessed.
I took thousands of photographs, bunch of videos, I gained weight again because I ate everything and I learned many things- that's the best part.
" Hal paling penting yang aku pelajari adalah bersyukur, menghargai waktu dan orang lain"
Thank you. Time. Time. I hate talking about time.

I will just show you some photos...

Focus. This person behind me is shirtless when it was around -4'C


Fooling around is just sooo good

Because Julia is Julia. Don't ask me about the snow although it was spring:""))
It was in March, that's why... 


Poor my head, it was really hurt.
PS: I was trying to climb the tree
 
Found a great cafe to have some hot coffee and sleep

Russia=Bread

PS: Thanks for the photos, Julia! Go to her instagram to see more photos, you can see me there as well.. @nutty_taste


From Russia, with love.

Inda



Minggu, 12 April 2015

Maret- Rusia

Hi!!
Bulan Maret sudah berakhir, 31 hari berisi kenangan yang tidak akan pernah berakhir. Musim dingin sudah habis, setidaknya begitulah kata orang-orang. Musim semi menebarkan efek positif bagi banyak orang, sinar matahari dan udara yang sejuk segar membuat mood menjadi lebih baik dan ceria.
Minggu pertama bulan Maret, waktu itu hari senin- adalah hari terakhir pelajaran olahraga Ice Skating. Jujur aku sedih, because i just love it, but time takes it away... Aku ingat pertama kali aku belajar olahraga itu, secara gak langsung sebenarnya aku belajar sesuatu yaitu menghargai proses dan membangun sesuatu dari nol. Dari tidak bisa menjadi bisa, yah meskipun belum terlalu mahir. At least I got the chances. Guru-guru pelajaran olahraga memelukku saat aku bertanya "Ini hari terakhir ya?" Di atas danau beku itu, dengan sepatu indah itu kami banyak bercerita, mereka bilang kalau aku harus tetap bermain ice skating dan datang lagi ke Rusia terutama saat musim dingin. Setidaknya aku dapat kemampuan kecil di Rusia. Cerita demi cerita sampai kami pun bisa sampai ke topik Uni Soviet, waktu itu aku bertanya bagaimana kehidupan di zaman itu. Guru ku berkata bahwa dia senang waktu hidup di zaman itu, "sebagai atlit..", katanya "saya banyak dibantu negara untuk pergi ke banyak negara untuk lomba, dll. Kamu berpikir di zaman itu semuanya buruk?" aku hanya diam.

Terakhir:( guru-guru olahraga kece nih

Entah kenapa bulan ini aku merasa sudah menjadi "anak gaul konser", karena hampir tidap minggu host family ku membelikan ku tiket-tiket untuk konser musik pop, klasik, teater balet, dll. Yap, di rusia, pergi ke teater dan menonton konser adalah sebuah budaya, bahkan sebagian orang menganggap bahwa orang yang pergi ke pertunjukan-pertunjukan musik, tari, drama dll adalah orang yang berbudaya. Seni sangat dihargai.
Saat menonton konser musik pop yang cukup populer di Rusia bernama Melnitsa, aku tidak bisa berhenti teriak di akhir penampilan karena musik yang bagus dan lagu-lagunya enak didengar. ditambah lagi gitarisnya...ehm. hehe
Lalu konser musik klasik, pergi ke konser musik klasik adalah rutinitas di keluarga ku, hampir setiap bulan minimal sekali. Bahkan ibu dan adik ku yang berumur 8 tahun SETIAP MINGGU pergi ke konser musik klasik. The best part of it is.... gedung konsernya. Di kotaku, gedung konser nya bagus-bagus! ditambah lagi dengan pemain-pemain musik profesional... sudahlah. it's just perfect! Sayangnya dilarang foto dan merekam saat konser berlangsung:(

Ruangan konser musik klasik

Tanggal 8 Maret adalah hari wanita sedunia, di Rusia, ini hari yang sangat penting dan setiap orang betul-betul merayakannya. Mulai dari memberi bunga, coklat, atau sekedar kata selamat hampir kepada wanita-wanita yang dikenal, atau tidak dikenal.... Aku juga dapat banyak hadiah lo:3
Sebagai orang miris yang tidak pernah mendapat bunga seumur hidup, aku mendapatkan bunga pertama ku disini, salah satu laki-laki di kelasku memberiku bunga hidup berikut pot nya yamg sekarang tumbuh bagus di jendela dekat kamarku. Teman ku bernama Yulia juga memberiku bunga. Di hari ini juga banyak hadiah berupa barang-barang kecantikan, toko-toko kosmetik selalu penuh dengan pembeli. Tapi tetap aja di Rusia hadiah utamanya selalu coklat dan makanan manis-manis. So, yap.
Siang harinya papa mengajak kami makan bersama di restoran, dia bilang itu hadiah dari dia buat gadis-gadisnya hahaha. To be honest, hari laki-laki gak semeriah ini lo!

Bunga pertama...

Pertengahan bulan Maret, aku pergi ke pertunjukan ballet "Swan Lake". Cerita asal Rusia dan nonton di Rusia dengan ballet Rusia yang WOW. Sayangnya tidak boleh foto, mau diam-diam tapi gak berani... hehehe jadi aku kasih fotoku aja ya di gedungnya yang super cantik ini! hehehe

Gedung teater balet- maaf random jadinya hehe

numpang narsis!!!

Akhri bulan Maret sekolah kami libur Musim Semi selama hampir 2 Minggu. Tentang liburan ini akan kutulis lagi ya secara eksklusif hehehe kalau aku tulis disini terlalu panjang nanti hehehe

spring? yeah.



3 bulan tersisa, I promise my self to enjoy every single day, create and remember very moment because i remember that once my senior said "Your life there won't be the same there even if you somehow later manage to come back. So. Enjoy the journey".

Minggu, 12 April 2015


Bye!!

Minggu, 15 Maret 2015

Russia- February

Hi!

Agustus, September, Oktober, November, Desember, Januari.... Februari!
Akhir musim dingin dan awal musim semi, tapi suhu masih dingin, aku ingat.
Mereka bilang, setelah bisa melewati 6 bulan masa exchange, artinya sudah bisa bertahan hidup dan masa rapuh nya udah terlewati. Yap, awal bulan Februari aku mempersiapkan video untuk ulang tahun ibuku di Indonesia, aku juga menulis surat biar terkesan lebih pribadi dan dekat yaah berhubung aku (sangat) jarang menghubungi beliau hehe, tak perlu kusebutkan berapa kali dalam 6 bulan ini. Hasilnya, lancar.

Mom's 50th B'day


9 Februari, sejenis hari ilmu pengetahuan, aku disuruh mempresentasikan tentang makanan Indonesia. Aku menawarkan sambal buat orang yang mau mencoba, hasilnya lumayan banyak juga yang matanya merah hahaha. Sayang gak ada yg fotoin:(

Percaya gak percaya, presentasi tema makanan selalu yang paling menarik!


Kemudian mempersiapkan diri dan membantu teman-teman sekelas untuk ikut lomba di sekolah dalam perayaan hari Kasih Sayang tanggal 14 Februari, sejenis pementasan drama yan bisa dibilang sukses! Sertifikat dan coklat pun berhasil diterima, yeay!

Beberapa pemeran drama dari tim 10Г
 

Sekitar tanggal 15-21 Februari adalah minggu "Maslenitsa", sejenis perayaan atau tradisi di sini untuk menyambut musim semi dan melepas musim dingin, Maslenitsa identik dengan Blinni yang aku gaktau bahasa Indonesia nya apa... Pokoknya bahan dan tepung-tepungnya itu mirip martabak tapi isinya aja yang lain. Selama seminggu, hostmom tiap hari masak blinni dan berat badanku sukses naik lagi, baiklah. Karena gakmau kalah, akupun masak martabak coklat keju buat keluarga disini hehe (Pas mau difoto martabaknya udah habis dimakan adik)....

Блинчики, Blinni buatan hostmom, seminggu makan begini, fix.
 

Sabtu, 20 Februari sekolah merayakan Maslenitsa dengan lomba lari-lari diatas salju, dll, apa aku ikut? TENTU! dingin, hajar aja!

ready to fight on tha battle..of snow

Lalu dilanjutkan dengan makan blinni bersama teman-teman sekelas

10Г tepar makan blinni
 
Inda dan Polina dengan apa, coba tebak!

Siang harinya aku, hosisterku (Marina) dan Aliya pergi jalan-jalan, nonton Ice Hockey, nongkrong, terus kikik-kikik gak jelas.

Abang-abang pemain Ice Hockey
 

Kebetulan di Centre ada mesin yang kalau kita lari diatasnya selama 30 detik, kita bisa memancarkan hangat ke kota lain dari mesin serupa yang ada di kota tersebut. Kemudian akan ada foto si pemberi hangat dan penerima hangat dari masing-masing kota. Keren!

Ngirim "kehangatan" dari Kazan ke kota Ekaterinburg, senang yang nikmati anak kecil dengan kakeknya:)

23 Februari, Hari Pria. Semua perempuan mempersiapkan ini bujat laki-laki, tapi tidak semeriah 8 Maret( Hari Wanita) dimana laki-laki biasanya mempersiapkan semuanya dengan total. Nanti aku ceritain!:p
Di skolah pun hari ini di rayakan. Di kelas, semua perempuat mempersiapkan hadiah, makanan, dan games buat laki-laki. Pizza, hadiah lucu dan dasi yang terbuat dari permen coklat pun disiapkan dengan sempurna dan.... sukses!


Selamat hari laki-laki, Мальчики!
 
Ceritanya rebutan
 

Akhir Februari, 28 Februari, aku mengupload video yang kusiapkan untuk lomba dari AFS Rusia, yaah meskipun  tidak menang, at least nambah pengalaman buat koordinasi sama orang-orang yang bantu bikin video, kenal gak kenal, hehe dan belajar berbesar hati!

Video nya bisa dilihat disini: http://www.youtube.com/watch?v=2UO9nlbOpvA


Memasuki bulan Maret, memasuki musim semi, memasuki bulan ke 7. Setiap kali ada orang yang bergembira dan semangat bilang ke aku "Inda, sekarang musim semi, bakal hangat, cantik, bla bla bla", aku sering marah, terdengar egois. Karena buatku, gak ada yang lebih hangat dari minum teh bersama keluarga saat suhu super dingin, lebih cantik dari jalan yang selalu aku lewati buat menunggu bus, semua putih dan parahnya pergantian musim adalah hal yang paling kutakuti. Saat semi datang, musim panas pun akan menyusul dan aku pun... harus.... pulang (pergi) ke Indonesia.


Kazan, Maret 2015.
Indachka.
bye!